Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan fenomena unik, di mana Ramadan 2 kalidalam satu tahun? Menariknya, fenomena Ramadan 2 kali dalam setahun ini akan terjadi pada tahun 2030.
Lantas, kenapa tahun 2030 Ramadan 2 kali? Apa yang menyebabkan peristiwa ini terjadi, terutama dalam perspektif ilmu fisika?
BACA JUGA:Data BPS: Harga Beras Naik Selama Ramadan dan Lebaran 2025
BACA JUGA:Mumpung Masih Ada Waktu, Ini 3 Cara Mudah Puasa Syawal yang Bisa Kamu Lakukan
BACA JUGA:Lebaran Ketupat 2025: Sejarah dan Filosofi Kupat yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara Bayar dan Besaran Fidyah Puasa
BACA JUGA:Perayaan Idul Fitri di Oman, Perpaduan Tradisi, Budaya dan Rekreasi
Baca Juga
- Teks Khutbah Jumat: Ramadhan Telah Usai, Mari Tetap Istiqamah Menghidupkan Ibadah Malam
- Naskah Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Ibadah Pasca-Ramadhan di Bulan Syawal
- Kronologi Pramono Anung Pecat Direktur IT Bank DKI: Gara-Gara 3 Kali Gangguan Sistem
Di Balik FenomenaKenapa Tahun 2030 Ramadan 2 Kali
Guru Besar Fisika Teori IPB University, Prof. Husin Alatas, menjelaskan bahwa dalam fisika, konsep waktu adalah misteri yang belum dapat dijelaskan sepenuhnya.
Advertisement
Namun, bagi manusia, waktu merupakan sesuatu yang nyata dan dapat dirasakan melalui perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk fenomena alam tertentu. Salah satunya adalah kenapa 2030 Ramadan 2 kali.
Selain itu, fenomena tahun 2030 Ramadan 2 kali terjadi karena adanya perbedaan sistem penanggalan antara kalender Hijriah dan kalender Masehi.
Untuk menandai dan mengukur besaran waktu, ilmuwan menggunakan fenomena periodik di alam. Saat ini, penentu waktu yang paling akurat adalah jam kisi optik, yang memanfaatkan transisi frekuensi optik pada atom seperti Ytterbium (Yb), Strontium (Sr), atau Aluminum (Al).
Secara tradisional, pengukuran waktu dilakukan dengan mengamati pergerakan semu matahari. Rotasi Bumi menentukan waktu harian, sedangkan revolusi Bumi mengelilingi matahari digunakan untuk menentukan waktu tahunan dan pergantian bulan.
"Selain itu, gerak periodik bulan juga telah lama digunakan untuk penentuan waktu tahunan, terutama dalam kaitannya dengan pergantian bulan pada kalender lunar, seperti kalender Hijriah,"kata Prof. Husin seperti dikutip dari situs resmi IPB University Bogor Indonesia pada Jumat, 4 April 2025.
2 dari 5 halaman
Bagaimana Waktu Diukur dalam Konteks Ramadan 2 Kali?
Gerak periodik bulan, yang diukur dalam dua cara yaitu sideral dan sinodik, juga berperan penting dalam menentukan kapan Ramadan terjadi.
Perbedaan panjang antara periode sideral dan sinodik bulan mengarah pada penentuan waktu dalam kalender lunar. Satu periode sideral berlangsung sekitar 27,32 hari.
Sementara itu, periode sinodik, yang dijadikan patokan untuk satu revolusi bulan, ditentukan berdasarkan fase-fase bulan dan berlangsung selama 29,53 hari. Perbedaan ini terjadi karena selain mengorbit Bumi, bulan juga mengikuti orbit Bumi mengelilingi matahari.
Kapan Terjadinya Bulan Baru?
Saat bulan baru, bulan berada segaris dengan matahari dan bumi (konjungsi). Ketika bulan mulai bergeser dari posisi ini, pengamat di Bumi mulai dapat melihat sedikit cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan, yang dikenal sebagai hilal. Hilal inilah yang menjadi penanda awal bulan dalam kalender Hijriah.
Advertisement
3 dari 5 halaman
Kenapa Tahun 2030 Ramadan 2 Kali?
Perbedaan antara kalender Masehi dan Hijriah menyebabkan fenomena Ramadan 2 kali dalam Tahun 2030. Kalender Masehi berlangsung selama 365,24 hari, sementara kalender Hijriah hanya 354,36 hari.
Ini adalah salah satu faktor utama kenapa tahun 2030 Ramadan 2 kali, karena perbedaan antara panjang tahun matahari (kalender Masehi) dan tahun lunar (kalender Hijriah) sekitar 10,88 hari.
Pada tahun 2030 Ramadan 2 kali, jadwalnya diperkirakan sebagai berikut:
- Ramadan pertama: 4 Januari s.d 2 Februari 2030
- Ramadan kedua: 26 Desember 2030 s.d pekan keempat Januari 2031
Hal ini menjadikan tahun 2030 sebagai tahun istimewa di mana umat Islam akan menjalankan puasa Ramadan 2 kali dalam satu tahun Masehi.
Meskipun Ramadan 2 kali terjadi pada tahun 2030, perayaanLebaran Idul Fitri tetap hanya satu kali. Hal inidisebabkanIdul Fitri dirayakan setelah berakhirnya bulan Ramadan dalam kalender Hijriah.
Dengan demikian, Lebaran Idul Fitripada tahun 2030 hanya akan dirayakan setelah Ramadan pertama.
4 dari 5 halaman
Alasan Lain Kenapa Tahun 2030 Puasa 2 Kali
Menurut diplomat Emirat, Al Jarwan, fenomena Tahun 2030 Ramadan 2 kali terjadi karena butuh waktu sekitar 33 tahun agar kalender Hijriah menyelaraskan kembali dengan kalender Masehi.
Sebelumnya, fenomena ini terjadi pada tahun 1997, dan akan terulang kembali pada tahun 2063, seperti dikutip dariRRI.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menambahkan bahwa fenomena ini akan terus berlanjut hingga tahun 2033.
Yang unik, pada tahun 2033,Lebaran Idul Fitri juga akan terjadi dua kali dalam satu tahun Masehi, seperti yang terjadi pada tahun 2000.
Dengan memahami perbedaan antara kalender Hijriah dan Masehi, umat Muslim dapat lebih siap menghadapi fenomena langka ini.
Selain itu, pengetahuan ini juga memperkaya wawasan tentang bagaimana sistem penanggalan mempengaruhi praktik keagamaan.
Advertisement
5 dari 5 halaman
Perhitungan dan Observasi dalam Penentuan Ramadan 2 Kali
Penentuan awal bulan Ramadan dalam kalender Hijriah dapat dilakukan melalui dua cara: perhitungan analitik-matematis (hisab) dan observasi langsung (rukyat).
Kedua metode ini merupakan landasan sains modern, yang menggabungkan prediksi dan observasi untuk menentukan tanggal-tanggal penting, seperti awal Ramadan.
Oleh karena itu, fenomena Ramadan 2 kali pada tahun 2030 adalah hasil dari perhitungan dan pengamatan yang cermat.
Dengan memahami perbedaan panjang antara tahun matahari dan tahun lunar, serta gerak periodik bulan yang menjadi penentu kalender Hijriah, kita dapat menjawab pertanyaan kenapa tahun 2030 Ramadan 2 kali.
Fenomena ini merupakan hasil dari perhitungan astronomi yang memadukan ilmu fisika dan astronomi, serta mengandalkan metode prediksi dan observasi yang akurat.
Oleh karena itu, pada tahun 2030 Ramadan 2 kali mendatang, kita akan menyaksikan Ramadan 2 kali dalam satu tahun, sebuah fenomena yang langka dan menarik untuk disimak.
Membeludak, Ribuan Jemaah dari Berbagai Wilayah Salat Tarawih di Masjid An Nur Empang Bogor